Senin, 25 Juni 2012

Integrasi Labu Air dalam Al-Qur'an

LABU AIR dalam AL- QUR’AN

    Dalam kehidupan sehari-hari, disekitar kita banyak menjumpai berbagai macam tumbuh-tumbuhan baik itu sayur-sayuran maupun buah- buahan, salah satunya yaitu labu air. Labu air atau labu sayur (Lagenaria siceraria) adalah sejenis labu yang buah mudanya dapat disayur dan buah tuanya dijadikan wadah air, tabung, kantung hias, ataupun koteka. Labu air masih berkerabat dekat dengan beligo dan rasanya pun bermiripan. Bentuk buahnya bervariasi, mulai dari membulat hingga lonjong memanjang. Selain itu labu air merupakan tanaman herbal yang telah lama dikenal, sehingga dikatakan bahwa labu air ini merupakan salah satu tanaman tertua yang sudah cukup dikenal oleh masyarakat, khususnya di Indonesia. Pemanfaatannya sering dibuat sebagai tambahan pada pembuatan saus tomat, dibuat sayur labu air, dan juga dibuat manisan kering.
    Dalam Al-Qur’an terdapat satu ayat yang menerangkan tentang labu air yaitu Labu air, 'bottle gourd' atau 'calabash' (Lagenaria siceraria). Nama dalam Al-Qur'an: 'Yaqtin' atau يَقْطِينٍ . Surah dan ayat: As- Saffat (37: 146) :

 يَقْطينٍ  مِنْ شَجَرَةً  عَلَيْهِ أَنْبَتْنا وَ


Artinya : “ Dan Kami tumbuhkan untuknya sebatang pohon dari jenis labu” (setiap     tumbuhan yang tidak dapat tegak pada dahannya disebut yaqthin).
   
    Ayat ini menceritakan kisah Nabi Yunus setelah ditelan ikan paus lalu Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan ikan paus untuk memuntahkan Nabi Yunus a.s ke tepi pantai yang berada di daerah yang tandus dan Allah SWT menyelamatkannya dengan menumbuhkan pohon yaqthin atau labu.
    Buah labu merupakan salah satu buah kesukaan Rasulullah. Bahkan beliau menyuruh istrinya, Aisyah untuk memperbanyak labu dalam masakannya. Dalam kitab al-Ghailaaniyyat diceritakan, Rasulullah pernah minta kepada Aisyah untuk memperbanyak labu saat memasak sayur. “Sesungguhnya labu itu dapat mengobati kesedihan hati,” kata Rasulullah.
    Dalam sebuah Hadits disebutkan bahwa seorang penjahit mengundang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menghadiri suatu jamuan makan. Kata Anas, “Aku berangkat bersama Rasulullah menghadiri jamuan makan tersebut. Kepada Rasulullah tuan rumah menghidangkan roti dari gandum serta kuah berisi labu dan dendeng. Aku melihat Rasulullah mencari labu dari seputar mangkuk kuah itu.’” (Riwayat Muslim)
    Beliau pun biasa makan roti berkuah dengan daging dan labu air. Beliau menyukai labu air beliau berkata bahwa labu air itu adalah pohon saudaranya, Yunus a.s. Aisya r.a berkata “ Jika kamu memasak sayur, maka perbanyaklah di dalamnya labu air, karena labu air menguatkan hati orang yang susah.
    Abi Usaid adalah `Abdullah bin Tsabit az Zarqi. “Nabi saw  menggemari buah labu. maka (pada suatu hari) beliau diberi makanan itu, atau diundang untuk makan makanan itu (labu). Aku pun mengikutinya, maka makanan itu (labu) kuletakkan dihadapannya, karena aku tahu beliau menggemarinya.
Anas ibn Malik RA meriwayatkan : Seorang tukang jahit mengundang Rasulullah SAW untuk makan makanan yang dibuatnya, lalu aku pergi bersama Rasulullah SAW (sewaktu makan) aku melihat Rasulullah SAW mencari-cari labu di sela-sela potongan roti.
    Dalam tinjauan menurut sains, labu air merupakan tanaman herba semusim yang tumbuh menjalar, memiliki batang yang berbentuk persegi, dengan alat pembelit. Daunnya tunggal bertangkai silindris, permukaan kasar dan berwarna hijau. Bunga berumah satu diketiak daun, berwarna kuning kehijauan, memiliki 5 mahkota, 5 benang sari, dan 3 putik. Buah bulat memanjang dan berwarna hijau kekuningan, dengan kulit yang bertekstur keras.Biji buah banyak, pipih, lonjong, dan berwarna putih dan berakar tunggang.

Deskripsi Labu Air

   



   


   
   
    Familia Cucurbitaceae merupakan familia yang berhabitus herba, basah atau tumbuhan berkayu lunak, umumnya memanjat dengan sulur berbentuk spiral, sulur kadang-kadang berupa duri, daun tunggal palmatilobus atau majemuk palmatus, letaknya tersebar, urat daun palmatus, sering terdapat kelenjar nektar, tidak ada stipula, bunga tunggal atau dalam perbungaan rasemus keluar dari ketiak daun, umumnya uniseksual ( tumbuhan bisa berumah satu atau berumah dua ) , simetri bunga aktinomorf atau dalam perbungaan, umumnya uniseksual, hipantium pendek atau panjang diatas ovarium, kaliks umumnya 5 sepal, korolla umumnya 5 petal yang lepas atau bersatu, stamen 5 filamen dan ada juga anteranya bisa lepas atau bersatu,ginaesium 3 karpel, ovarium inferus , 3 karpel, satu ruang dengan tipe plasenta parietalis atau plasenta bersatu ditangah sehingga beruang banyak, stilus 1 dengan 1-3 stigma. Buah baka, pepo atau kapsula. Biji sering gepeng, besar kadang-kadang bersayap, tidak ada endosperm.

    Labu merupakan tumbuhan yang relatif mudah ditanam karena mampu beradaptasi terhadap lingkungan baik pada dataran tinggi berhawa dingin maupun dataran rendah berhawa panas. Selain itu tumbuhan ini juga mampu beradaptasi pada kurangnya air pada musim kemarau dan kelebihan air pada musin hujan. Tumbuhan ini dibudidayakan dengan biji .
    Labu air berhabitus herba, pola percabangan simpodial, jenis daun tunggal berbagi, duduk daun tersebar, pertulangan daun actinodromous, perbungaan tunggal, jenis kelamin uniseksual, stamen salah satunya bersatu, pistillum (karpel) stigma bercabang, ovarium inferun, simetri bunga aktinomorf atau bunga tunggal dalam karangan, kelamin tumbuhan monoecous, jenis buah tunggal (buni), perlekatan karpel sinkarp, tipe plasenta parietalis, umur tumbuhan kurang dari 1 tahun. Stipula berubah menjadi sulur, ovulum dengan 2 integumen, bunga biasanya berwarna kuning, terdapat derivat epidermis seperti rambut. Syngenesis,uniseksual, memanjat dengan sulur. Bijinya berbentuk gepeng, tidak ada endosperm.


Secara sistematika taksonomi adalah sebagai berikut :
Klasifikasi
Kingdom      Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom      Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Super Divisi      Spermatophyta (Menghasilkan biji)
             Divisi              Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
                 Kelas              Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
                     Sub Kelas          Dilleniidae
                         Ordo                  Violales
                             Famili                  Cucurbitaceae (suku labu-labuan)
                                 Genus                  Lagenaria
                                     Spesies              Lagenaria leucantha (Duch.) Rusby


   


Manfaat dan Kandungan Gizi Labu Air

    Buah labu banyak disukai masyarakat karena manfaat yang dikandungnya. Selain mengandung mineral, air, kalsium. zat besi, dan vitamin C, juga mengandung saponi dan polifenol. Umumnya dalam 100 gr labu mengandung  34 kal ,1,1 protein, 0,3 lemak, 0,8 mineral, dan 45 mg kalsium. Pada daun dan buahnya mengandung senyawa saponin dan polifenol. Belum banyak penelitian tentang labu air, namun diyakini labu air memiliki khasiat dapat menurukan panas tubuh.  Berdasarkan hasil penelitian Hermanto dalam "Pengaruh Infus buah Benincasa hispida, Corn, dengan Infus buah Lagenaria leucantha, Rusby terhadap suhu Tubuh Tikus Putih" didapatkan hasil bahwa kedua buah memberikan efek yang sama dalam menurunkan demam. Pakar pengobatan alternatif Prof. Dr. Hembing juga mengungkapkan bahwa labu memiliki khasiat untuk mengobati tekanan darah tinggi, menurunkan panas, diabetes, dan memperlancar proses pencernaan. Polifenol dan saponin merupakan salah satu fito kimia yang mempunyai efek biologi menghambat pertumbuhan kanker, antioksidan, menghambat pertumbuhan mikrobia, menurunkan kolesterol darah, menurunkan kadar darah, bersifat antibiotik dan dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

    Warna putih pada labu air mengisyaratkan berlimpahnya kandungan mineral. Yang berfungsi untuk mengontrol kesehatan saraf (antara lain sebagai pereda stres), menyusutkan resiko kanker dan menekan pertumbuhan sel kanker, melemahkan virus dan bakteri sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengatasi gangguan kesehatan akibat serangan virus atau bakteri, seperti flu, keputihan dan radang.
    Buah labu bersifat dingin dan basah yang memberikan asupan gizi ringan. Sifatnya yang lembut dan berair dapat memberikan suntikan makanan yang lembab berlendir, serta sangat cocok untuk mereka yang kedinginan dan kelebihan lendir.
    Airnya dapat menghilangkan dahaga dan sangat bergizi. Jika diminum dengan quince dalam bentuk selai, dapat melarutkan lendir. Jika ditumbuk lalu dibalutkan di bagian atas kepala dapat membantu mengatasi radang otak.
    Perasan airnya bila dicampur dengan air mawar, lalu diteteskan ke telinga, berkhasiat mengatasi pembengkakan telinga.
    Labu juga berkhasiat mengobati bengkak mata dan encok panas. Selain itu, ia dapat mengendalikan kadar gula dalam darah.
    Bagi mereka yang memiliki pencernaan panas dan menderita demam, dianjurkan mengkonsumsi buah ini.
    Kandungan bijinya mengandung sejumlah asam amino langka yang berkhasiat mencegah atau mengatasi hipertrofi atau pembesaran prostat jinak pada pria dewasa. Pada biji labu merah mengandung mineral Zn (seng) dan Mg (Magnesium), yang sangat penting untuk kesehatan organ reproduksi, termasuk kalenjar prostat.
    Ilmuwan dari Chosun University, Korea Selatan menemukan bahwa dalam kulit labu terdapat sejenis zat aktif yang mampu membunuh kuman penyebab penyakit candidiasis atau infeksi jamur.
    Berdasarkan kajian sains diatas telah jelas bahwa labu air sangat bermanfaat bagi manusia. Dahulu pada masa Rasulullah ilmu pengetahuan masih belum berkembang, namun Rasulullah telah mengetahuinya, Maha Suci Allah pencipta setiap makhlukNya.














DAFTAR PUSTAKA

Apriadji, Wied Harry.2006. 180 Jus Buah dan Sayuran. Jakarta : PT Gramedia     Pustaka Utama
Quthb, Sayyid. 2002. Tafsir Fi Zhilalil Qur’an. Jakarta : Gema Insani Press
Az- Zabidi, Imam.2008. Ringkasan Shahih Al- Bukhari. Bandung : PT Mizan     Pustaka
Gazali, Al.2008. Mutiara Ihya Ulumuddin. Bandung : PT Mizan Pustaka
Abdullah bin Muhammad.2004. Tafsir Ibnu Katsir Jilid 6. Bogor : Pustaka Imam     Asy-Syafi’i


Deskripsi Codium harveyi silva




Codium harveyi silva



Klasifikasi

Kingdom     Plantae
    Divisi     Chlorophyta
        Kelas     Chlorophyceae
        Bangsa     Bryopsidales
        Suku     Codiaceae
        Marga     Codium
        Jenis     Codium harveyi silva

Pembahasan

    Codium harveyi silva adalah gangang multiseluler golongan divisi chlorophyta. Berbeda dengan  tanaman sempurna pada umumnya, alga ini tidak memiliki akar, batang dan daun (talus). Talusnya berdiferensiasi menjadi blade yang mirip daun dan holdfast yang mirip akar yang menjadi jangkar bagi alga itu untuk melawan gejolak gelombang dan pasang air laut. Talus tersebut sesungguhnya multiseluler, terdiri dari sel-sel yang berspesialisasi yang digabung dengan jaringan. Ciri-ciri umum alga ini adalah tubuhnya tumbuh tegak dan rimbun, warna hijau, alat pelekatnya berupa serabut rhizoid, tinggi sekitar 10 cm, talus lunak seperti spon, bentuknya seperti buluh (silindris), tersusun oleh filamen utrikula yang berbentuk unik dan tersusun (Campbell, 2003;146).
     Dinding selnya tersusun atas dua lapisan. Bagian dalam tersusun oleh selulose dan lapisan luar tersusun dari pektin. Kloroplas terbungkus oleh sistem membran rangkap. Pigmen yang terdapat dalam kloroplas yaitu klorofil a, klorofil b, beta-karoten, serta berbagai macam xantofil (lutein, violaxhantin, zeaxhantin) (Sulisetjono,2009: 66-69).
    Sehingga alga ini berwarna hijau. Selain itu codum harveyi silva ini adalah alga yang fotoautotrof yaitu berfotosintesis memasak makanan dengan bantuan sinar matahari (Campbell, 2003; 149).
    Pada ganggang berbentuk talus ini, penyerapan air dan mineral serta proses fotosintesis dilakukan oleh sel0 sel seluruh tubuhnya (Aryulina,2006; 99).
    Alga ini menyimpan hasil fotosintesisnya dalam bentuk pati (amilum) (Ferdinand, 2002; 49).
   
    Alga ini biasanya hidup di dasar samudera yang dapat tertembus cahaya matahari. Seperti layaknya tanaman darat pada umumnya. Banyak hidup di zona pasang surut. Menempel pada batu karang yang sedikit tertutup pasir. Sebagai alga tropis dan tersebar di hampir sebagian besar perairan kepulauan Nusantara (Campbell,2003; 147).
   
    Perkembangbiakan divisi chlorophyta ini ada 3 macam, yaitu (Sulisetjono,2009: 70-71):
1.    Vegetatif
    Perkembangbiakan vegetatif dilakukan dengan fragmentasi tubuhnya dan pembelahan sel.
2.    Aseksual
    Perkembangbiakan dengan cara membentuk sel khusus yang mampu berkembang menjadi individu baru tanpa terjadi peleburan sel kelamin. Pada umumnya terjadi dengan spora, oleh karena itu sering disebut perkembangbiakan secara sporik. Zoospora dibentuk oleh sel vegetatif.
3.    Seksual
    Perkembangbiakan secara seksual banyak dijumpai yaitu isogami, anisogami, dan oogami. Meiosis dapat terjadi pada zigot yang berkecambah atau pada waktu pembentukan spora atau gamet.
    Isogami merupakan perkembangbiakan secara seksual yang paling sederhana dan menuju ke arah anisogami. Pada tipe anisogami masing- masing jenis merupakan sel bebas dengan ukuran yang tidak sama, sedangkan yang lebih maju lagi yaitu tipe oogami. Pada tipe oogami, masing- masing gamet telah menunjukkan perbedaan ukuran maupun bentuknya.

Manfaat
     Sebagian nelayan mengkonsumsi alge ini untuk sayuran segar. Alga ini juga membantu pengobatan tukak lambung, radang usus besar, susah buang air besar, dan gangguan pencernaan lainnya. Pemanfaatan alga ini secara umum adalah :
1.    Makanan dan susu (Ice cream, yoghurt, waper krim, cokelat susu, pudding instant)
2.    Minuman (Minuman ringan, jus buah, bir)
3.    Roti
4.    Permen
5.    Daging ikan dalam kaleng
6.    Saus, salad dressing, kecap
7.    Makanan diet (Jelly, jam, sirup, puding, agar-agar)
8.    Makanan bayi
9.    Non pangan (Makanan hewan, makanan ikan, cat, keramik, tekstil, kertas)
10.    Farmasi dan kosmetik (Pasta gigi, shampoo, obat tablet, bahan cetak gigi, obat salep)
11.    Manisan rumput laut

Daftar Pustaka
    Aryulina, Diah, dkk.2006. Biologi 1. Jakarta : Esis
    Campbell, Neil. A., dkk. 2003. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta : Erlangga
    Ferdinand, Fiktor, 2002. Praktis Belajar Biologi. Jakarta: Visindo
    Sulisetjono. 2009. Algae
    www.Herbarium Bandungense Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati.com. Diakses             pada tanggal 10 November 2011
.    Wordpress.com/2007/06/28/rumput-laut. Diakses pada tanggal 10 November 2011

Makalah Konseptus

MAKALAH
KONSEPTUS pada MAMALIA
untuk memenuhi tugas matakuliah Struktur Perkembangan Hewan II yang dibimbing oleh                
disusun oleh :
Kelompok 1
1.    Ahmad Sonhaji         (10620043)
2.    Ayu Fidyaningtyas     (10620052)
3.    Erika Diana Risantiy     (10620058)
4.    Dayu Nirwana P.     (10620064)
5.    Dwi Satriyo         (10620071)
6.    Zaimatul Khoiroh     (10620072)
7.    Mariatul Kiptiyah     (10620075)

       







JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2012
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian konseptus
    Konsepsi atau kehamilan merupakan benda asing di dalam tubuh, namun tubuh tidak menolak keberadaannya. Konsepsi (kehamilan) terjadi setelah sebuah sel telur berhasil di tembus oleh sebuah sperma. Perjalanan sel telur dan sperma, walaupun tampak sederhana, membutuhkan serangkaian peristiwa yang kompleks agar pembuahan dan implantasi dapat terjadi.
    Konseptus yaitu kata yang digunakan untuk menyebut semua produk jaringan hasil konsepsi-mudigah, janin, membran janin, dan plasenta. Konseptus mencakup semua jaringan, baik embrionik dan ekstra embrionik yang berkembang dari zigot.
2.2. Tahapan-tahapan dalam konseptus
    Konsesptus (janin beserta selubungnya) memberikan sinyal tentang keberadaanya pada sistem induk sehingga memperpanjang kelangsungan hidup corpus luteum/benda kuning dalam indung telur.
Periode 1. Ovulasi
    Pada sekitar hari ke-14 dari siklus menstruasi, sebuah sel telur matang keluar dari folikel didalam ovarium dan berjalan kedalam saluran telur (tuba fallopi).
Periode 2. Perjalanan sperma
    Pada saat ejakulasi sperma mengalir melewati leher rahim )serviks) dan kedalam rahim (uterus) untuk memulai perjalanan menuju sel telur.
Periode 3. Pembuahan sel telur
    Sperma yang bertahan mengelilingi sel telur, melepaskan enzim-enzim untuk mengurai lapisan luar sel telur. Satu sperma berhasil menembus sel telur.
Periode 4. Pembelahan sel
    Pada sekitar empat hari setelah konsepsi, sel telur yang telah dibuahi membelah berkali-kali dan membentuk sekelompok sel yang disebut morula.
Periode 5. Implantasi
    Kumpulan sel yang terdiri atas sekitar 100 sel, kini diseburt blastokista, menembus permukaan rahim dan embrio mulai terbentuk.
Sel yang telah dibuahi yang berasl dari penyatuan sel telur dan sperma disebut zigot. Zigot ini membelah menjadi dua sel yang identik dan terus membelah seraya menuruni saluran telur atau Tuba Falopi sampai membentiuk sekelompok sel yang dikenal sebagai morula. Ketika mencapai uterus (rahim), sel ini membentuk sel yang terdiri dari sekitar 100 sel, disebut blastokista. Sekitar satu minggu setelah pembuahan, blastokista menempel di permukaan rahim, yaitru endometrium. Pada titik ini kehamilan bisa dipastikan. Blastokista berkembang menjadi embrio dan plasenta kemudian terbentuk. Hormon gonadotropin korionik manusia (human corionic gonadotropin, hCG) dilepeaskna, hCG akan merangsang produksi progesteron, yang dapat mempertahankan permukaan rahim. 
Protein-protein yang berhubungan dengan kehamilan dapat ditemukan dalam sirkulasi maternal segera setelah konsepsi. Sebagai contoh, suatu platelet activating (PAF)-like substance, yang dihasilkan oleh ovum yang dibuahi dapat terdeteksi segera (1-4). Setelah ovulasi dan fertilisasi, embrio masih berada dalam ampula tuba sampai hari ke tiga. Konsepsi yang sedang berkembang mengarah pada uterus, melalui bagian istmus tuba, selama 10 jam, dan kemudian memasuki uterus sebagai suatu embrio 2-8 sel (5-6). Pada perkembangan selanjutnya, antara 3-6 hari setelah konsepsi, embrio menjadi blastokist mengambang dalam rongga endometrium (6). Skema fase preimplantasi digambarkan pada gambar 2. Sebelum implantasi, blastokist juga mensekresikan substansi spesifik yang meningkatkan penerimaan endometrium. Implantasi yang berhasil memerlukan sinkronisasi yang tepat antara perkembangan blastokist dan pematangan endometrium.

   
    Gambar 2. Siklus ovarium, fertilisasi dan perkembangan embrio yang terjadi
selama minggu pertama setelah konsepsi.
2.3. Dari Konsepsi sampai sebelum kelahiran
Pada mamlia berplasenta, kehamilan atau gestasi, adalah kondisi mengandung satu atau lebih embrio, yaitu individu yang baru berkembang, dalam uterus. Kehamilan diawali oleh konsepsi, yaitu proses fertilisasi atau pembuahn telur oleh sebuah sel sperma, dan berlangsung terus sampai kelahiran sang anak. Keahmilan pada manusia berlangsung rata-rata 266 hari (38 minggu) dari konsepsi, 40 minggu dari permulaan siklus menstruasi terakhir. Lama kehamilan pada spesies lain berkorelasi dengan ukuran tubuh dan seberapa jauh perkembangan anak pada saat kelahiran. Banyak hewan pengerat (mencit dan tikus) mempunyai periode kehamilan sekitar 21 hari, sementara anjing kurang lebih 60 hari. Pada sapi, kehamilan rata-rata berlangsung 270 hari(hampir sama seperti pada manusia), pada jerapah kehamilan berlangsung sekitar 420 hari dan pada gajah kehamilan berlangsung lebih dari 600 hari.
Untuk memudahkan kajian, kehamilan manusia dapat dibagi tige trimester yang masing-0masing sekitar 3 bulan lamanya. Trimester pertama adalah waktu terjadinya perubahan yang paling radial baik untuk ibu maupun untuk bayinya. Fertilisasinya terjadi di dalam oviduct.sekitar24 jam kemudian, zigot yang dihasilkan mulai membelah, suatu proses yang disebut pembelahan. Pembelahan itu terus berlangsung dan embrio membentuk kumpulan sel berbentuk bola ketika mencapai uterus sekitar 3-4 hari setelah pembuahan. Sekitar s1 minggu setelah pembuahan, proses pembelahan itu menghasilkan tahapan embrionik yang disebut dengan blastosista, yaitu bola yang mengandung rongga pipi. Dalam proses yang berlangsung kurang lebih 5 hari lagi, blastosista tersebut menmpel dan terimplatasi ke dalam endometrium. Diferensiasi struktur tubuh sekarang mulai benar-benar berlangsung. Selama implantasi, blastosista akan menempel di endometrium, yang memberikan respon dengan tumbuh menyelimuti blastosista tersebut. Embrio mendapatkan nutriennya secara langsung dari endometrium selama dua sampai empat minggu pertama perkembangan. Sementara itu, jaringan yang tmbuh dari embrio yang sedang berkembang itu bercampur dengan endometrium dan membentuk plasenta. Organ berbentuk cakaraam ini yang mengandung pembuluh darah dan pembuluh darah embrio, tumbuh hingga mencapai ukuran piring makan dan berbobot kurang dari 1 kilogram. Difusi zat-zat antara sirkulasi maternal dan embrio menyediakan nutrien, mempertukarkan gas-gas respirasi, dan pembuangan limbah metabolisme untuk embrio tersebut. Darah dri embrio mengalir ke plasenta melalui arteri tali pusar dan kembali melalui  vena pusar dan melewati hati embrio itu.
Trimester pertama juga merupakan periode utama organogenesis, yaitu perkembangan organ tubuh. Jantung mulai berdenyut pada minggu keempat dan dapat dideteksi dengan stetoskop pada akhir trimester pertama. Pada akhir minggu kedelapan, semua struktur utama dewasa sudah ada dalam bentuk rudimenter. Pada saat itu, embrio disebut fetus atau janin. Meskipun sudah berdiferensiasi dengan baik, fetus hanya 5cm panjangnya pada akhir trimester pertama.  Karna laju organogenesis yang cepat, embrio paling sensitif selama trimester pertama terhadap ancaman seperti radiasi, dan obat-obatan yang dapat menyebabkan cacat lahir.
Trimester pertama juga merupakan waktu dimana terjadi perubahan cepat pada ibu. Embrio mensekresikan hormon yang memberikan sinyal akan kehadiranya dan mengontrol sistem reproduksi ibunya. Satu hormon embrio yaitu human chorionic gonadotrophin (hCG), bertindak seperti LH pituitari untuk mempertahankan sekresi progesteron dan estrogen oleh korpus luteum selama trimester pertama. Dengan ketidakberadaan hormon tersebut, penurunan kadar LH maternal akibat inhibisi (penghambatan) pituitari oleh progesteron akan memngakibatkan menstruasi dan aborsi embrio secara spontan. Kadar hCG dalam darah ibu sedemikian tingginya ssehingga sebagian diantaranya diekskresikan dalam urin, dan dapat dideteksi dalam uji kehamilan. Kadar progesteron yang tinggi mengawali perubahan sistem reproduksi pada perempuan yang hamil, termasuk peningkatan mukus dalam servik yang membentuk sumbat plasenta bagian maternal milik ibu, pembesaran uterus,dan (melalui umpan balik negatif pada hipotalamus dan pituitari) penghentian ovulasi dan siklus mnenstruasi. Payudara juga membesar secara cepat dan seringkali menjadi lembek.
Selama trimester kedua, fetus tumbuh secara cepat dan mencapai panjang sekitar 30cm serta sangat aktif. Ibu bisa merasakan pergerakan fetus sselama awal trimester kedua, dan aktifitas fetus bisa terlihat melalui dinding abdomen pada pertengahan periode ini. Kadar hormon akan stabil ketika hCG menurun, korpus luteum akan mulai rusak, dan plasenta akn mensekresiakn progesteronnya sendiri, yang mempertahankan kehamilan tersebut. Selama trimester kedua, uterus akan tumbuh cukup besar sehingga kehamilan itu menjadi terlihat jelas.
Trimester ketiga dan yang terkhir merupakan saat terjadinya pertumbuhan fetus yang cepat hingga  mencapai bobot sekitar 3-3,5 kg dan panjang 50 cm. Aktifitas fetus mungkin berkurang ketika fetus mengisi seluruh ruangan yang tersedia didalam membran embrio. Ketika fetus tumbuh dan uterus mengembang mengelilinga, maka organ abdomen ibu menjadi tertekan dan terdesak, dan menyebabkan urinasi yang sering, hambatan pencernaan, dan pegal pada otot punggung. Kerja beberapahormon yang saling berkaitan (estrogen dan pksitosin) dan regulator lokal (protaglandin) menginduksi dan mengatur proses kelahiran. Estrogen mencapai kadar tertinggi dalam darah ibu selama minggu terakhir kehamilan, dan memicu pembentukan resptor oksitosin pada uterus. Oksitosin, yang dihasilkan oleh fetus dan pituitari posterior ibu, merangsang kontraksi yang sangat kuat oleh otot polos uterus. Oksitosin juga merangsang plasenta untuk mensekresiakan prostaglandin, yang meningkatkan kontraksi tersebut. Selanjutnya, cekaman fisik dan emosi yang berkaitan dengan kontraksi itu merangsang pelepasan lebih banyak oksitosin dan prostaglandin, yang merupakan sistem umpan balik positif yang mendasari tiga tahapan proses kelahiran.  
2.4. Pertumbuhan Embrio
     Setelah inti sel spermatozoa bersatu dengan inti sel ovum, maka terjadilah sel baru yang bersifat diploid. Sel ini disebut (gamet satu sel =konseptus, gamet yang telah membelah menjadi dua sel atau lebih = embrio) konseptus atau pula sering disebut embrio. Zat-zat yang terdapat dalam ampula, yang dihasilkan oleh sel-sel dinding ampula, yaitu bicarbonate, pyruvate, oxygen dan sebagainya yang dapat merangsang pergerakan spermatozoa sebelum terjadinya fertilisasi, ternyata sangat diperlukan untuk pertumbuhan konseptus. Hal ini dibuktikan dengan jalan menggunakan zat-zat tersebut sebagai medium untuk pertumbuhan konseptus in vitro. Meskipun zona pellucida masih intak (utuh) tetapi telah dibuktikan dengan metoda immunoflorescence, bahwa embrio tikus yang terdiri atas 2 sampai 4 sel dalam ampula, telah dapat menyerap protein.
    Sel ovum pada berbagai mammalia, selalu lebih besar daripada sel biasa. Pada sapi ukuran tersebut mencapai kebesaran 200 mikron, sedang kepala spermatozoa hanya sebesar 8 sampai 9 mikron. Setelah spermatozoa masuk dalam tubuh sel ovum dan bersejiwa, sel ovum tidak bertambah besar, sebab segera setelah sel spermatozoa masuk, terjadi pengkerutan sel dan keluarnya cairan dari dalam sel yang diikuti oleh terlepasnya polar bodi yang terahir dari sel ovum
    Pembelahan sel berlangsung terus, pada waktu jumlah sel dalam zona pellucida mencapai jumlah 32 buah, embrio ini disebut morulla. Cairan mulai terlihat terkumpul diantara beberapa sel dalam morulla. Ruangan ini disebut blastocoele, sedang embrio kini disebut blastosyte.  Jika blastocoele telah membentuk maka tubuh embrio seolah-olah terbagi dua, karena ada bagian sel yang tumbuh bembentuk sel-sel tipis dipermukaan, yang menyelubungi hampir seluruh tubuh blastocoele. Bagian yang menyelubungi ini disebut trophoblast,  sedang bagian yang diselubungi disebut inner cell mass (masa sel bagian dalam). Dalam pertumbuhan selanjutnya trophoblst akan tumbuh menjadi plasenta.
    Pada waktu embrio masih dalam keadaan dua sampai delapan sel, belum ada pembagiann tugas untuk tiap-tiap sel. Tiap sel masih mungkin untuk tumbuh menjadi individu baru. Hal ini telah di buktikan oleh beberapa peneliti. Yang menyatakan bahwa adanya pembelahan embrio mencit yang baru terdiri dari empat sel menjadi dua. Tiap-tiap pembeelahan kemudian ditanam dalam ampula dari dua ekor tikus dan masing-masing belahan ternyata tumbuh menjadi janin dan lahir. Sebaliknya jika dua buah embrio yang masih berumur dua-tiga hari itu dibelah dan masing-masing belahan dipertautkan kembali. Pada embrio campuran yang terdiri dari 8 sel ditanam dalam induk betina mencit. Embrio ini tumbuh normal meskipun jumlah selnya 2 kali embrio biasa. Tetapi waktu lahir menjadi mencit baru, terlihat bahwa semua keadaan alat tubuhnya sampai pada besarnya individu.
    Pada wktu embrio memasuki uterus, jumlah sel telah mencapai 32 dan disebut morula. Morula berkembang terus menjadi blastocyist yang mempunyai trophoblast. Trophoblast mempunyai fungsi menyerap cairan yang mengandung nutrisi bagi embrio. Meskipun telah ada penambahan cairan yang brarti penambahan volume, tetapi zona pellucida masih bertahan dan membungkus seluruh tubah embrio.

2.5. Tanda-tanda Kehamilan
    Ada dua aspek terpisah yang menandai kehamilan.sapek pertama yang menunjukkan kehamilan adalah tanda-tanda fisik di tubuh, seperti rasa mual-mual, lebih sering kencing, dan pembuluh-pembuluh darah dipermukaan payudara membesar. Aspek kedua berkenaan dengan penerimaan intelektual dan emosional atas kehamilan. Aspek pertama bisa ditandai dengan perasaan gembira dan cemas, dan aspek keduasebagian besar perempuan diwarnai dengan perasaan ambivalen.
Tanda paling awal dari kehamilan adalah perasaan bahwa adanya benar-benar hamil. Tanda awal lain adalah kelelahan. Meskipun sebagian perempuan merasa kuat, mayoritas jika ditanya, akan mengakui dirinya didera perasaan lelah, keadaan kelelahan ini disebut dengan narcolepsy.
Keterlambatan menstruasi (Amennorhoea), selama dua minggu proses pembuahan, seorang wanita yang mengalami keterlambatan menstruasi dan ini merupakan tanda klasik kehamilan. Kehamilan memang menjadi penyebab paling umum dari Amennorhoea, tetapi bukan satu-satunya .
Morning sickness (mual-mual), banyak perempuan merasa sakit yang disebabkan meningkatnya kadar hormon-hormon yang mengalir di dalam darah. Sebuah hormon yang disebut human chorionic gonadotrophin (HCG) dihasilkan dalam aliran darah, untuk menjaga persediaan estrogen dan progesteron serta untuk mencegah masa menstruasi, dengan kata lain untuk memelihara kehamilan. Adanya HCG dalam urin menunjukkan kehamilan. Meningkatnya kadar hormon ini boleh dikatakan bersamaaan dengan timbulnya rasa mual bagi banyak perempuan, yang berkurang sedikit lebih sedikit pada minggu ke 12-14. Meningkatnya hormon secara tiba-tibadapat lansung menimbulkan efek pedih di lapisan perut, dan efek ini berupa rasa mual-mual. Mual-mual ini berlansung lebih dari tiga bulan pertama
Selera makan dan nyidam, perubahan selera makan dan kesukaan pada makanan-makanan tertentu bisa jadi merupakan tanda-tanda pertama kehamilan dan bahkan terjadi sebelum terlambat menstruasi. Teramt bisa jika perempuan hamil sangat menyukai makanan dan minuman tertentu.
Sering kencing (Micturition), ketika mulai membesar rahim menekan kandung kemih yang terletak di dekatnya. Konsekuensinya, kandung kemih berusaha mengekuarkan urin meskipun sedikit, dan banyak perempuan hamil merasa sering kencing satu minggu setelah pembuahan.
Payudara akan mengalami perubahan-perubahan saat kehamilan awal yaitu benar-benar membesar bentuk payudara dibandingkan ketika paro kedua pada setiap siklus menstruasi akibat rangsangan progesteron, pada puting juga mulai membesar dan lebih gelap warnanya. 





   

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
    Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1.    Konseptus atau kehamilan adalah benda asing didalam tubuh betina yang merupakan hasil dari pembuahan sel ovum oleh sperma. Konseptus yaitu kata yang digunakan untuk menyebut semua produk jaringan hasil konsepsi-mudigah, janin, membran janin, dan plasenta.
2.    Terdapat lima tahapan dalam konseptus, yaitu ovulasi, perjalanan sel sperma, pembuahan sel telur. Pembelahan sel dan implantasi.
3.    Tanda-tanda kehamilan yaitu tanda-tanda fisik di tubuh, seperti rasa mual-mual, lebih sering kencing, dan pembuluh-pembuluh darah dipermukaan payudara membesar.
4.    Keahmilan pada manusia berlangsung rata-rata 266 hari (38 minggu) dari konsepsi, 40 minggu dari permulaan siklus menstruasi terakhir. Sedangkan pada banyak hewan pengerat (mencit dan tikus) mempunyai periode kehamilan sekitar 21 hari, sementara anjing kurang lebih 60 hari. Pada sapi, kehamilan rata-rata berlangsung 270 hari(hampir sama seperti pada manusia), pada jerapah kehamilan berlangsung sekitar 420 hari dan pada gajah kehamilan berlangsung lebih dari 600 hari.

3.2 Saran
    Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya.Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Bloom and Fawcet.1994. Buku Ajar Histologi Edisi 12. Jakarta : EGC
Campbell. 2003. Biologi Edisi ke lima jilid 3. Jakarta: Erlangga
Pearce, Evelyn C.2009. Fisiologi dan Anatomi untuk Paramedis. Jakarta : EGC
Partodihardjo, Soebadi. 1992. Ilmu Reproduksi Hewan. Jakarta: Mutiara Sumber Widya
Simkin, Penny, P.T,dkk.1991.Panduan Lengkap Kehamilan, Melahirkan dan Bayi. Jakarta :     Arcan
Stopperd, Muriam. 2002. Kehamilan dan Kelahiran. Yogyakarta: Pustaka pelajar


Makalah Sklerenkim

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama. Jaringan pada tumbuhan dan hewan berbeda. Sekumpulan jaringan akan membentuk organ. Cabang ilmu biologi yang mempelajari jaringan adalah histologi. Sedangkan cabang ilmu biologi yang mempelajari jaringan dalam hubungannya dengan penyakit adalah histopatologi. Jaringan pada tubuh tumbuhan  dikelompokkan berdasarkan tempatnya dalam tumbuhan, tipe sel, fungsi, asal-usul, dan tahap perkembangannya.
Berdasarkan jumlah tipe sel penyusunnya, jaringan dibedakan menjadi jaringan sederhana dan jaringan rumit. Jaringan sederhana bersifat homogeni, hanya terdiri atas satu tipe sel sedangkan jaringan rumit bersifat heterogen, terdiri atas dua atau lebih sel. Parenkim, kolenkim,sklerenkim adalah jaringan sederhana, sedangkan xilem, floem,dan epidermis adalah jaringan rumit. Di tahun 1875, Sachs membagi jaringan dalam tiga system berdasarkan kesinambungan topografi yakni sistem dermal, sistem jaringan pembuluh, dan sistem jaringan dasar. Sistem dermal meliputi epidermis, yakni pelindung primer (pertama) bagi bagian luar tubuh, dan periderm, yang menggantikan epidermis pada tumbuhan yang mengalami pertumbuhan sekunder.. sistem jaringan pembuluh terdiri dari xilem yakni yang mengangkut air dan garam dalam tanah, dan floem yang mengangkut hasil fotosintesis. 
Sistem jaringan dasar mencakup jaringan yang membentuk dasar bagi tumbuhan, namun sekaligus juga dapat menunjukkan spesialisasi. Jaringan dasar utama adalah parenkim dengan semua ragamnya, kolenkim, yakni jaringan yang berdinding tebal dan sel tetap hidup, sklerenkim yakni jaringan berdinding tebal dan sering kali berkayu sehingga keras dengan sel yang biasanya mati.
Dalam tubuh tumbuhan, jaringan tersebar dalam pola khas bagi kelompok tumbuhan yang bersangkutan. Pada dasarnya ada kemiripan dalam pola penyebaran jaringan pada tumbuhan dikotil sebab jaringan pembuluh tertanam dalam jaringan dasar dan sistem dermal merupakan penutup di sebelah luar. Pada tumbuhan dikotil, misalnya jaringan pembuluh batang membentuk silinder berongga. Rongga tersebut terisi jaringan dasar (empulur) dan ada pula yang berada diantara silinder pembuluh dan system dermal (korteks). Pada daun, jaringan pembuluh membentuk system yang beranastomosis dalam jaringan dasar yang terdiferensiasi sebagai mesofil pada akar dapat ditentukan silinder jaringan pembuluh yang seringkali tidak mengelilingi empulur  (korteks).  Maka dari itu dalam makalah ini akan dibahas mengenai jaringan sklerenkim, yaitu ciri-ciri jaringan sklerenkim, macam-macam jaringan sklerenkim, letak jaringan sklerenkim, serta fungsi dari jaringan sklerenkim.

B.    Rumusan Masalah.
1.    Apa itu jaringan sklerenkim?
2.    Apa ciri-ciri jaringan sklerenkim?
3.    Apa Struktur fungsi jaringan sklerenkim?
4.    Dimana letak jaringan sklerenkim?
5.    Bagaimana macam-macam bentuk jaringan sklerenkim?

C.    Tujuan
1.   Mengetahui dan memahami pengertian jaringan sklerenkim
2.   Mengetahui dan memahami ciri-ciri jaringan sklerenkim
3.   Mengetahui dan memahami struktur fungsi jaringan sklerenkim
4.   Mengetahui dan memahami letak jaringan sklerenkim
6.   Mengetahui dan memahami macam-macam bentuk jaringan sklerenkim


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian jaringan sklerenkim
Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penyokong yang terdapat pada organ tubuh tumbuhan yang telah dewasa. Jaringan sklerenkim tersusun oleh sel-sel mati yang seluruh bagian  dindingnya mengalami penebalan sehingga kuat, sel-selnya lebih kaku daripada sel kolenkim, sel sklerenkim tidak dapat  memanjang.  Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penguat dengan dinding sekunder yang tebal. Umumnya, jaringan sklerenkim terdiri atas zat lignin dan tidak mengandung protoplas. Sel-sel sklerenkim hanya dijumpai pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan sklerenkim terdiri atas serat-serat sklerenkim (fiber) dan sel-sel batu (sklereid).

a)    Serat-serat sklerenkim
Serat-serat sklerenkim terdapat dalam bentuk untaian atau dalam bentuk lingkaran. Di dalam berkas pengangkut, serat-serat sklerenkim biasanya merupakan suatu seludang yang berhubungan dengan berkas pengangkut atau dalam kelompok yang tersebar di dalam xilem dan floem. Serat-serat sklerenkim mempunyai ukuran antara 2 mm–25 cm. Beberapa spesies tumbuhan mempunyai serat-serat sklerenkim yang bernilai ekonomis tinggi, misalnya serat manila yang digunakan sebagai bahan dasar tali.

b)    Sel-sel batu
Sel-sel batu terdapat dalam semua bagian tumbuhan, terutama di dalam kulit kayu, pembuluh tapis, dalam buah atau dalam biji. Pada tempurung kelapa (Cocos nucifera) hampir seluruhnya terdiri atas sel-sel batu. Sel-sel batu pada buah dapat memberikan ciri khas, misalnya tekstur berpasir pada kulit buah dan daging buah pir (Pyres communis) atau butiran seperti pasir pada daging buah jambu biji (Psidium guajava).

B.    Ciri-ciri jaringan sklerenkim
   
Ciri-ciri dari jaringan sklerenkim, yaitu :
•    Selnya mati
•    Dindingnya berlignin (zat kayu) dan mengandung selulosa dinding sel. Sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras. Penebalan lignin terletak pada dinding sel primer dan sekunder dan dinding menjadi sangat tebal
•    Umumnya terdapat pada batang dan tulang daun
•    Jaringan sklerenkim tersusun dari sel-sel dengan dinding yang keras
•    Hanya ada sedikit ruang untuk protoplas yang nantinya hilang jika sel dewasa
•    Sel-sel yang terdiri dari jaringan sklerenkim mungkin terbagi menjadi 2 tipe : serat (fibre) atau sklereid
•    Serat atau fibre biasanya memanjang dengan dinding berujung meruncing pada penampang membujur (longitudinal section; L.S.)
•    Sedangkan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid
•    Terdapat pada bagian keras buah dan biji. Bagian bergerigi pada buah pir disebabkan oleh sel-sel batu (stone cell, sklereid).

C.    Struktur dan Fungsi jaringan sklerenkim
Jaringan sklerenkim merupakan jaringan mekanik yang hanya terdapat pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan atau organ tumbuhan yang telah tetap. Sklerenkim berfungsi untuk menghadapi segala tekanan sehingga dapat melindungi jaringan-jaringan yang lebih lemah, melindungi tubuh tumbuhan dari kerusakan mekanik, melindungi tumbuhan dari serangan hewan, dan sebagai alat penyokong dan pelindung tumbuhan. Sklerenkim tidak mengandung protoplas, sehingga sel-selnya telah mati. Dinding selnya tebal karena berlangsung penebalan sekunder sebelumnya yang terdiri atas zat lignin. Jaringan sklerenkim dibedakan menjadi dua, yaitu :

a)    Serat-Serat Sklerenkim (Fibers)

Serat-serat sklerenkim terdiri atas sel-sel yang berukuran panjang ± 2 mm dan samping yang ujungnya runcing. Serat-serat sklerenkim merupakan sel-sel yang sudah mati. Dinding selnya mengalami penebalan dari zat kayu dan mengandung lamela-lamela selulosa sehingga lumen selnya sempit. Serat ini berbentuk poligon, yaitu segi lima atau segi enam. Noktah-noktahnya sempit yang berbentuk bagai saluran-saluran sempit miring. Serat-serat sklerenkim pada tumbuh-tumbuhan terbentuk bersamaan dengan saat-saat terhentinya pertumbuhan organ-organ pada tumbuhan.

Serat-serat sklerenkim terdapat dalam bentuk untaian yang terpisahpisah atau dalam bentuk lingkaran di dalam korteks dan floem, dalam kelompok-kelompok yang tersebar dalam xilem dan floem. Pada Gramineae, serat-serat sklerenkim tersusun dalam suatu sistem berbentuk lingkaran berlekuk-lekuk yang dihubungkan dengan epidermis. Untuk lebih jelas, perhatikan Gambar. Ada dua macam jenis serat sklerenkim, yaitu sebagai berikut.

1.    Serat di Luar Xilem (Ekstraxilari) Serat ekstraxilari ada yang berlignin dan ada pula yang tidak. Serat ini dapat digunakan untuk membuat tali, karung goni, dan bahan dasar tekstil untuk pakaian.
2.    Serat Xilem (Xilari)Jenis serat ini merupakan komponen utama kayu karena dindingnya mengandung lignin yang menyebabkan dindingnya keras dan kaku.


b)    Sel-Sel Batu (Sklereid)














Sklereid terdapat pada bagian tumbuhan, antara lain di dalam korteks, floem, buah, dan biji. Dinding sklereid tersusun atas selulosa yang mengandung zat lignin yang tebal dan keras. Pada beberapa tumbuhan, kadangkadang ditemukan pula zat suberin dan kutin. Sel-selnya mempunyai noktah yang sempit dan celahnya bundar, membentuk saluran yang disebut saluran noktah. Lumen sel sangat sempit karena adanya penebalan-penebalan dinding sel. Sklereid mungkin bisa dijumpai dalam bentuk tunggal atau kelompok kecil di antara sel-sel, misalnya butiran seperti pasir pada daging buah jambu biji atau suatu masa sinambung seperti pada tempurung kelapa yang keras. Untuk memahami struktur sel-sel batu ini.

D.    Letak jaringan sklerenkim

Jaringan sklerenkim terdiri atas sel-sel yang bersifat mati dan seluruh bagian dinding selnya mengalami penebalan. Letaknya adalah di bagian korteks, perisikel, serta di antara xilem dan floem. Jaringan sklerenkim pada bagian keras biji dan buah berupa sklereida. Sklereid juga terdapat di berbagai bagian tubuh. Sel – selnya membentuk jaringan yang keras, misalnya pada tempurung kelapa, kulit biji dan mesofil daun. Serabut berbentuk pita dengan anyaman menurut pola yang khas. Serabut sklerenkim banyak menyusun jaringan pengangkut.
Sklerenkim ada dua jenis, yaitu berbentuk fiber (serat) misalnya rami, dan slereida pada kulit kacang atau kulit biji. Fungsi jaringan sklerenkim adalah sebagai alat penyokong dan pelindung.

E.    Macam-macam sel sklerenkim


a.    Sklereid

Terdapat di berbagai tempat dalam tubuh tumbuhan. Sklereid berhimpun menjadi kelompok sel keras diantara sel parenkim di sekelilingnya. Sklereid dapat dibagi empat macam :
1.    Brakisklereid atau sel batu yang bentuknya hampir isodiametrik, misalnya floem kulit kayu pohon.
2.    Makrosklereid yang berbentuk batang sering ditemukan dalam kulit biji, misalnya pada leguminosae.
3.    Osteosklereid yang berbentuk tulang dengan ujung-ujungnya yang membesar kadang-kadang sedikit bercabang.
4.    Asterosklereid yang bercabang-cabang dan berbentuk bintang sering terdapat pada daun.

b.    Serat
Serat terdapat di berbagai tempat dalam tubuh tumbuhan. Serat paling sering ditemukan diantara jaringan pembuluh. Menurut tempatnya dalam tubuh, dibedakan menjadi serat xilem dan ekstra xilem. Serat xilem merupakan bagian jaringan pembuluh dan berkembang dari prokambium, yakni jaringan yang menghasilkan jaringan pembuluh. Dua macam serat xilem dibedakan berdasarkan tebal dinding dan noktah adalah serat libriform dan serat trakeid.
Serat extra xilem dalam tumbuhan terdapat di luar xilem, misalnya ditemukan dalam korteks atau dalam floem sebagai bagian dari floem.


















BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1.    Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penyokong dengan dinding sekunder yang tebal dan terdapat pada organ tubuh tumbuhan yang telah dewasa
2.    Ciri-ciri jaringan sklerenkim yaitu dindingnya keras, berlignin, dan mengandung selulosa.
3.    Jaringan sklerenkim terdiri atas serat-serat sklerenkim (fiber) dan sel-sel batu (sklereid). Sklerenkim berfungsi untuk menghadapi segala tekanan sehingga dapat melindungi jaringan-jaringan yang lebih lemah, melindungi tubuh tumbuhan dari kerusakan mekanik, melindungi tumbuhan dari serangan hewan, dan sebagai alat penyokong dan pelindung tumbuhan.
4.    Letaknya adalah di bagian korteks, perisikel, serta di antara xilem dan floem


B.    Saran
    Dengan adanya makalah ini semoga dapat menambah pengetahuan kita tentang jaringan sklerenkim baik ciri-ciri, bentuk, letak dan fungsi dari jaringan sklerenkim. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahan baik dari rujukan atau referensi maupun penulisan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan pada kesempatan berikutnya.




DAFTAR PUSTAKA


Hidayat, Estiti B.1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : ITB
Mulyani, Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta : Kanisius
Sumardji, Damir. 2009. Pengantar Kimia. Jakarta : EGC
www.e-dukasi.net diakses pada tanggal 4 Oktober 2010
www.fp.unud.ac.id/.../anatomi-dan-morfologi-tanaman/ diakses pada tanggal 27 April


Tanaman Pengawet dan Pewarna

Kunyit (Tanaman Pewarna)
 

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
                 Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
                     Sub Kelas: Commelinidae
                         Ordo: Zingiberales
                             Famili: Zingiberaceae (suku jahe-jahean)
                                 Genus: Curcuma
                                     Spesies: Curcuma longa L.
Deskripsi
    Kunyit dapat tumbuh di berbagai tempat, tumbuh liar di ladang, dihutan (misalnya hutan jati), ataupun ditanam di pekarangan rumah. Habitusnya merupakan tanaman semak. Tanaman kunyit tumbuh dengan tinggi 40-100 cm. Batang merupakan batang semu, tegak, bulat, membentuk rimpang dengan warna hijau kekuningan dan tersusun dari pelepah daun (agak lunak). Daun tunggal, bentuk bulat telur (lanset) memanjang hingga 10-40 cm, lebar 8-12,5 cm dan pertulangan menyirip dengan warna hijau pucat. Berbunga majemuk yang berambut dan bersisik dari pucuk batang semu, panjang 10-15 cm dengan mahkota sekitar 3 cm dan lebar 1,5 cm, berwarna putih/kekuningan. Kunyit mempunyai ujung dan pangkal daun runcing, tepi daun yang rata. Kulit luar rimpang berwarna jingga kecoklatan, daging buah merah jingga kekuning-kuningan. Akar kunyit merupakan akar serabut (rimpang).
    Kunyit mengandung kurkumin, demetoksikurkumin, demetok-sikurkumin, volatil oil (Keton sesuiterpen, turmeron, tumeon, zingiberen, felandren, sabinen, borneol dan sineil). Bagian yang sering dimanfaatkan dari tanaman kunyit adalah rimpangnya. Penggunaannya biasanya sebagai jamu karena berkhasiat menyejukkan, membersihkan, mengeringkan, menghilangkan gatal, dan menyembuhkan kesemutan. Manfaat utama tanaman kunyit, yaitu: sebagai bahan obat tradisional, bahan baku industri jamu dan kosmetik, bahan bumbu masak, peternakan dll. Disamping itu rimpang tanaman kunyit itu juga bermanfaat sebagai anti inflamasi, anti oksidan, anti mikroba, anti diabetes, pencegah kanker, anti tumor, mengobati tifus, usus buntu, disentri, memperlancar asi, dan menurunkan kadar lemak darah dan kolesterol, serta sebagai pembersih darah. Kunyit juga sering digunakan untuk pelengkap masakan, karena warna jingganya bermanfaat untuk memberi warna pada makanan.

Kayu Manis (Tanaman Pengawet)

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
                 Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
                     Sub Kelas: Magnoliidae
                         Ordo: Laurales
                             Famili: Lauraceae
                                 Genus: Cinnamomum
                                     Spesies: Cinnamomum burmannii (Nees &Th. Nees)
Deskripsi
     Kayu manis lumbuh liar di ladang dan hutan pada dataran 1-1200 m. Habitusnya merupakan tanaman pohon. Tinggi tanaman 6-12 m, akan tetapi pada tempat yang cocok bisa mencapai 18 m. Batang berwarna keabu-abuan dan berbau harum, percabangan dekat tanah, pada ranting tua sering tidak tumbuh daun-daun baru (gundul), tajuk kekar, dan mahkotanya berbentuk kerucut. Daun berbentuk bulat telur, agak memanjang dengan ujung bulat/tumpul, meruncing dan lokos (licin dan mengkilap), dan berwarna merah pada waktu masih muda, dan berubah menjadi hijau tua di permukaan atas dan pucat keabu-abuan di bagian bawah. Bunga kecil, tidak menarik, berbentuk lonceng dengan bau yang tidak enak, dan tumbuh dalam ketiak daun dan dipucuk-pucuk ranting, warnanya putih kekuning-kuningan, dan berbunga pada bulan Juli hingga September. Buahnya disebut buah buni yang memanjang dan berwarna merah coklat. Akar kayu manis berbentuk tunggang.
    Kayu manis yang sering digunakan adalah kulit kayunya karena mengandung kandungan kimia yaitu, minyak atsiri, tanin, damar, lendir. Beberapa manfaat kayu manis sebagai berikut :
1. Mengontrol Gula Darah
    Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa kayu manis ternyata dapat mengatur kadar gula darah sehingga kayu manis merupakan makanan yang tepat untuk para penderita diabetes dan hypoglycemic. Kayu manis juga dapat menstabilkan suasana hati dan energi dalam tubuh.

2. Mengurangi Kadar Kolesterol Jahat
    Kayu manis dapat mengurangi kadar kolestrol jahat (LDL). Selama ini, LDL dikenal berbahaya bagi tubuh karena bisa menyebabkan penyakit jantung, stroke dan obesitas. Dengan mengonsumsi kayu manis, Anda juga dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

3. Anti Infeksi
    Kayu manis memiliki komponen anti-infeksi yang natural. Dalam beberapa penelitian, kayu manis terbukti efektif menghilangkan bakteri H. pylori yang dapat menyebabkan sakit maag, dan beberapa jenis penyakit lainnya yang disebabkan bakteri.

4. Meringankan Sakit pada Penderita Rematik
    Kayu manis dapat mengurangi rasa sakit yang disebabkan oleh rematik. Dalam penelitian yang dilakukan di Department of Internal Medicine menunjukkan, kayu manis juga dapat mengurangi sitokin (protein-protein kecil sebagai mediator dan pengatur imunitas, inflamasi dan hematopoesis) yang dapat menyebabkan rematik.

5. Mencegah Pertumbuhan Sel Kanker
    Penelitian di University of Texas menunjukkan bahwa kayu manis dapat mengurangi proliferasi sel kanker. Tidak hanya itu, kayu manis juga menjadi salah satu rempah yang dapat menyembuhkan kanker.

6. Obat Serbaguna
    Kayu manis dapat dijadikan pengawet makanan yang alami, selain itu juga mengandung serat, kalsium, zat besi dan mangan yang terbukti efektif mengurangi nyeri saat haid atau melahirkan. Ia memiliki kandungan natural yang disebut cinnamaldehyde yang dapat menyeimbangkan hormon - meningkatkan hormon progesteron dan mengurangi hormon testosteron pada wanita.

7. Pengobatan Alzheimer
Para peneliti di Cytokine Research Laboratory, Department of Experimental Therapeutics, University of Texas juga telah mengembangkan kayu manis sebagai salah satu rempah yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit neurodegenerative seperti Alzheimer, Parkinson, multiple sclerosis, tumor otak, dan meningitis. Penelitian di tempat yang sama juga menunjukkan bahwa kayu manis bisa mengurangi peradangan kronis terkait dengan gangguan neurologis.









Beluntas (Tanaman Pagar)


Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
         Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
             Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
                 Sub Kelas: Asteridae
                     Ordo: Asterales
                         Famili: Asteraceae
                             Genus: Pluchea
                                 Spesies: Pluchea indica (L.) Less.

Deskripsi

    Tanaman beluntas banyak dijumpai sebagai tanaman pagar yang dapat tumbuh baik sampai ketinggian 800 m. Habitus beluntas merupakan tanaman perdu kecil, yang tumbuh tegak, tingginya bisa mencapai 2 m. Batang berambut halus. Daun berbentuk bulat telur, hijau muda, panjang 2 - 9 cm, ujung lancip, letak berseling, berbau khas setelah tua berwarna putih kotor. Termasuk daun tunggal, bulat telur, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, berbulu halus, panjang 3-7 cm, lebar 2-4 cm, pertulangan menyirip, warna hijau muda. Bunga majemuk, bentuk malai, keluar dari ketiak daun, bercabang-cabang, warna putih kekuningan. Buah kecil, keras, warna coklat, biji coklat keputih-putihan. Perbanyakan dengan biji atau stek. Memiliki akar serabut.
    Beluntas dimanfaatkan sebagai tanaman pagar, daunnya memiliki kandungan kimia yaitu alkaloid dan minyak atsiri. Bagian yang sering dimanfaatkan adalah daunnya. Beluntas dimanfaatkan sebagai tanaman pagar.  Selain itu untuk pengobatan, beluntas bermanfaat untuk :

1. Menghilangkan bau badan.
2. Gangguan pencernaan pada anak-anak dan menambah nafsu
    makan.
3. Menurunkan panas, peluruh keringat.
4. Scabies.
5. TBC kelenjar leher (Cervical tuberculous lymphadenitis)
6. Nyeri pada rheumatik, sakit pinggang (Lumbago)
7. Mengobati keputihan
8. Mengobati nyeri persendian/nyeri pinggul, dan
9. Malaria




Teh-tehan (Tanaman Pagar)


Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
                 Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
                     Sub Kelas: Rosidae
                         Ordo: Euphorbiales
                             Famili: Euphorbiaceae
                                 Genus: Acalypha
                                     Spesies: Acalypha siamensis Oliv. ex Gage

Deskripsi
    Tumbuhan ini berasal dari Amerika Tengah ini sekarang menyebar di semua tempat tropis, di beberapa tempat bahkan mulai menjadi gulma atau spesies invasif (Australia, Tiongkok, Afrika Selatan, dan beberapa tempat di Oceania).
    Teh-tehan atau biasa disebut teh hutan tumbuh merupakan habitus tanaman perdu hias yang tajuknya rapat, padat, dan kuat, kadang-kadang juga berupa pohon yang dapat mencapai 6 meter tingginya. Tumbuhan dewasa dapat memiliki duri yang tidak tumbuh sewaktu tumbuhan masih muda. Daun berbentuk oval atau elips, agak bergelombang tepinya, tersusun berpasangan, warnanya mulai dari kuning cerah hingga hijau agak pekat, tergantung spesies dan lingkungan tumbuh (lebih terang, warna daun lebih cerah). Bunga berwarna biru sampai ungu dengan rona putih, tersusun dalam satu cabang yang keluar dari ketiak cabang atau ujung cabang, berbunga sepanjang tahun. Buahnya berwarna kuning (hijau ketika muda), bulat, dengan diameter dapat mencapai 1 cm. Teh-tehan memiliki akar serabut.
    Tanaman ini biasanya dipakai sebagai pagar atau tanaman hias dengan membentuknya menjadi pola-pola tertentu.Terdapat sejumlah kultivar berupa tanaman pagar atau tanaman pembatas. Kultivar yang memiliki warna daun cerah dikenal sebagai teh-tehan karena menjadi tanaman pangkas seperti di perkebunan teh. Selain itu daunnya dimanfaatkan sebagai obat penurun panas,  penyakit usus, dan gangguan ginjal.