Minggu, 01 Juli 2012

TUMBUHAN PAKU (PTERYDOPHYTA)

Tumbuhan Paku merupakan suatu divisi yang warganya telah jelas mempunyai Kormus, Artinya tubuhnya dengan nyata dapat dibedakan dalam tiga bagian pokoknya, Yaitu Akar, Batang, dan Daunnya. Namun demikian dengan tumbuhan paku belum dihasilkan biji, seperti warga divisi divisi yang telah dibicarakan sebelumnya, Alat perkembangbiakan tumbuhan paku yang utama adalah Spora. Oleh sebab itu sementara Ahli taksonomi membagi dunia tumbuhan menjadi dua kelompok saja yang diberi nama Cryptogamae dan Phanerogamae. Cryptogamae (tumbuhan spora) yang meliputi yang sekarang kita sebut dibawah nama Schizophyta, Thallophyta, Bryophyta, dan Pterodophyta. Nama Cryptogamae diberikan berdasarkan cara perkawinan (alat alat perkawinannya) yang tersembunyi (Cryptos-Tersembunyi) gamos (kawin), berbeda dengan Phanerogamae  (tumbuhan biji) yang cara perkawinannya tampak jelas ( yang dimaksud disisni sebenarnya adalah penyerbukan yang lebih dulu diketahui daripada peristiwa peristiwa seksual yang terjadi pada golongan tumbuhan yang tidak berbiji)(tjitrosoepomo.2009).Warga tumbuhan paku amat heterogen, baik ditinjau dari segi habistus maupun cara hidupnya, lebih lebih bila diperhitungkan pula jenis paku yang telah punah. Ada jenis jenis paku yang sangat kecil dengan daun daun yang kecil pula dengan struktur yang yang masih sangat sederhana, Adapula yang besar dengan daun daun yang mencapai ukuran panjang sampai dengan 2M, atau lebih dengan struktur yang rumit. Tumbuhan paku purba ada yang mencapai tinggi sampai 30M dengan garis tengah batang sampai 2M (Tjitrosoepomo,2009).
1.      Tumbuhan paku (Pterydophyta) adalah organisme anggota Kingdom Plantae yang telah berkormus (pembuluh sejati) dan merupakan tumbuhan berpembuluh darah yang paling sederhana. Berbeda dengan tumbuhan berbiji (gymnospermae dan angiospermae) yang berkembak biak menggunakan biji, tumbuhan ini memproduksi spora untuk dapat menghasilkan keturunan.
Tumbuhan paku dapat ditemukan di daerah tropik dan subtropik, dari dataran rendah hingga dataran tinggi, bahkan beberapa spesies tumbuhan paku dapat hidup di air. Tumbuhan ini cenderung menyukai daerah yang lembab dengan ketersediaan air yang melimpah karena air dapat membantu pergerakan sel sperma menuju sel telur.

2.      Ciri-Ciri Tumbuhan Paku
a.       Akar
Memiliki bentuk akar seperti akar serabut. Akar pada tumbuhan ini mempunyai sel puncak yang merupakan titik tumbuh akar yang berbentuk bidang empat dan di setiap  ujung-ujung akar dilindungi oleh kaliptra.
b.      Batang
Sebagian besar jenis tumbuhan paku batangnya berada di dalam tanah (berupa rimpang) sehingga tidak tampak dari luar. Kalaupun muncul ke permukaan tanah, maka ukuran batangnya akan terluhat sangat pendek.
c.       Daun
Berdasarkan bentuk dan ukurannya, daun pada tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
*      Mikrofil , merupakan daun yang berukuran kecil dan berbentuk seperti sisik, tidak mempunyai tangkai dan tulang daun.
*      Makrofil, kebalikan dari mikrofil, daun tipe makrofil mempunyai ukuran yang besar, memiliki tangkai dan tulang daun, dan bercabang-cabang.
Sementara itu berdasarkan fungsinya, daun pada tumbuhan paku dibedakan menjadi:
*      Tropofil, daun ini berfungsi untuk melakukan fotosintesis.
*      Sporofil, selain dapat digunakan untuk berfotosintesis, daun ini bisa menghasilkan spora yang merupakan alat perkembangbiakan tumbuhan paku. Spora pada tumbuhan paku dibentuk dalam kotak spora (sporangium). Sedangkan kumpulan sporangium disebut dengan sorus. 
3.      Reproduksi Pada Tumbuhan Paku
Reproduksi pada tumbuhan paku dapat terjadi
dengan dua cara yaitu secara aseksual (vegetatif) yaitu dengan cara menghasilkan gemma (tunas) yang mengandung spora, dan secara seksual (generatif) yaitu dengan cara memproduksi sel kelamin jantan dan sel kelamin betina oleh alat kelamin (gametangium). Tumbuhan paku dapat menghasilkan beberapa jenis spora, diantaranya:
*      Paku homospora, merupakan jenis paku yang hanya dapat menghasilkan satu jenis spora, yaitu spora jantan saja atau spora betina saja.
*      Paku heterospora, dapat menghasilkan jenis spora yang berlainan. Yaitu spora berukuran besar (megaspora) yang merupakan gamet betina, dan spora berukuran kecil (mikrospora) yang merupakan gamet jantan.
*      Paku peralihan, merupakan peralihan antara homospora dan heterospora. Spora jenis peralihan mempunyai bentuk dan ukuran yang sama, namun sebagian berkelamin jantan, dan yang lainnya berkelamin betina.
Tumbuhan paku (Pterydophyta) adalah tumbuhan yang mengalami metagenesis, yaitu pergiliran keturunanantara reproduksi seksual dengan reproduksi aseksual.
4.      Klasifikasi Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku dapat dibagi menjadi empat divisi, yaitu:
*      Psilotophyta, adalah tumbuhan paku sederhana yang hanya mempunyai dua generasi.
*      Licophyta, spesies ini pada umumnya adalah tumbuhan tropis yang hidup sebagai epifit. Hanya sedikit spesies lychophytha yang sampai sekarang masih bertahan hidup, diantaranya adalah yang tergolong dalam genus Lycopodium sp. dan Selaginella sp.
*      Equisetophyta, sering disebut dengan paku ekor kuda. Disetiap ujung batang terdapat strobilus, yang membuatnya tampak seperti ekor kuda.
*      Pterophyta, paku jenis ini banyak tumbuh di daerah tropis maupun subtropis. Tumbuhan paku jenis Pterophyta mempunyai jenis daun yang paling besar jika dibandingkan dengan tumbuhan paku pada divisi lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar