Tumbuhan Paku merupakan suatu divisi yang warganya telah
jelas mempunyai Kormus, Artinya tubuhnya dengan nyata dapat dibedakan dalam
tiga bagian pokoknya, Yaitu Akar, Batang, dan Daunnya. Namun demikian dengan
tumbuhan paku belum dihasilkan biji, seperti warga divisi divisi yang telah
dibicarakan sebelumnya, Alat perkembangbiakan tumbuhan paku yang utama adalah
Spora. Oleh sebab itu sementara Ahli taksonomi membagi dunia tumbuhan menjadi dua
kelompok saja yang diberi nama Cryptogamae dan Phanerogamae. Cryptogamae
(tumbuhan spora) yang meliputi yang sekarang kita sebut dibawah nama
Schizophyta, Thallophyta, Bryophyta, dan Pterodophyta. Nama Cryptogamae
diberikan berdasarkan cara perkawinan (alat alat perkawinannya) yang
tersembunyi (Cryptos-Tersembunyi) gamos (kawin), berbeda dengan
Phanerogamae (tumbuhan biji) yang cara perkawinannya tampak jelas ( yang
dimaksud disisni sebenarnya adalah penyerbukan yang lebih dulu diketahui
daripada peristiwa peristiwa seksual yang terjadi pada golongan tumbuhan yang
tidak berbiji)(tjitrosoepomo.2009).Warga tumbuhan paku amat heterogen, baik
ditinjau dari segi habistus maupun cara hidupnya, lebih lebih bila
diperhitungkan pula jenis paku yang telah punah. Ada jenis jenis paku yang
sangat kecil dengan daun daun yang kecil pula dengan struktur yang yang masih
sangat sederhana, Adapula yang besar dengan daun daun yang mencapai ukuran
panjang sampai dengan 2M, atau lebih dengan struktur yang rumit. Tumbuhan paku purba
ada yang mencapai tinggi sampai 30M dengan garis tengah batang sampai 2M
(Tjitrosoepomo,2009).
1. Tumbuhan
paku (Pterydophyta) adalah organisme
anggota Kingdom Plantae yang telah berkormus (pembuluh sejati) dan merupakan
tumbuhan berpembuluh darah yang paling sederhana. Berbeda dengan tumbuhan
berbiji (gymnospermae dan angiospermae) yang berkembak biak
menggunakan biji, tumbuhan ini memproduksi spora untuk dapat menghasilkan
keturunan.
Tumbuhan paku dapat ditemukan di daerah tropik dan
subtropik, dari dataran rendah hingga dataran tinggi, bahkan beberapa spesies
tumbuhan paku dapat hidup di air. Tumbuhan ini cenderung menyukai daerah yang
lembab dengan ketersediaan air yang melimpah karena air dapat membantu
pergerakan sel sperma menuju sel telur.
2.
Ciri-Ciri
Tumbuhan Paku
a. Akar
Memiliki
bentuk akar seperti akar serabut. Akar pada tumbuhan ini mempunyai sel puncak
yang merupakan titik tumbuh akar yang berbentuk bidang empat dan di setiap ujung-ujung akar dilindungi oleh kaliptra.
b. Batang
Sebagian
besar jenis tumbuhan paku batangnya berada di dalam tanah (berupa rimpang)
sehingga tidak tampak dari luar. Kalaupun muncul ke permukaan tanah, maka
ukuran batangnya akan terluhat sangat pendek.
c.
Daun
Berdasarkan
bentuk dan ukurannya, daun pada tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu:
Mikrofil
, merupakan daun yang berukuran kecil dan berbentuk seperti sisik, tidak
mempunyai tangkai dan tulang daun.
Makrofil,
kebalikan dari mikrofil, daun tipe makrofil mempunyai ukuran yang besar,
memiliki tangkai dan tulang daun, dan bercabang-cabang.
Sementara itu berdasarkan fungsinya,
daun pada tumbuhan paku dibedakan menjadi:
Tropofil,
daun ini berfungsi untuk melakukan fotosintesis.
Sporofil,
selain dapat digunakan untuk berfotosintesis, daun ini bisa menghasilkan spora
yang merupakan alat perkembangbiakan tumbuhan paku. Spora pada tumbuhan paku
dibentuk dalam kotak spora (sporangium). Sedangkan kumpulan sporangium disebut
dengan sorus.
3.
Reproduksi
Pada Tumbuhan Paku
Reproduksi pada tumbuhan paku dapat terjadi
dengan dua cara
yaitu secara aseksual (vegetatif) yaitu dengan cara menghasilkan gemma (tunas)
yang mengandung spora, dan secara seksual (generatif) yaitu dengan cara
memproduksi sel kelamin jantan dan sel kelamin betina oleh alat kelamin
(gametangium). Tumbuhan paku dapat menghasilkan beberapa jenis spora,
diantaranya:
Paku
homospora, merupakan jenis paku yang hanya dapat menghasilkan satu jenis spora,
yaitu spora jantan saja atau spora betina saja.
Paku
heterospora, dapat menghasilkan jenis spora yang berlainan. Yaitu spora
berukuran besar (megaspora) yang merupakan gamet betina, dan spora berukuran
kecil (mikrospora) yang merupakan gamet jantan.
Paku
peralihan, merupakan peralihan antara homospora dan heterospora. Spora jenis
peralihan mempunyai bentuk dan ukuran yang sama, namun sebagian berkelamin
jantan, dan yang lainnya berkelamin betina.
Tumbuhan paku (Pterydophyta) adalah
tumbuhan yang mengalami metagenesis, yaitu pergiliran keturunanantara
reproduksi seksual dengan reproduksi aseksual.
4.
Klasifikasi
Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku dapat dibagi menjadi
empat divisi, yaitu:
Psilotophyta,
adalah tumbuhan paku sederhana yang hanya mempunyai dua generasi.
Licophyta,
spesies ini pada umumnya adalah tumbuhan tropis yang hidup sebagai epifit.
Hanya sedikit spesies lychophytha yang sampai sekarang masih bertahan hidup,
diantaranya adalah yang tergolong dalam genus Lycopodium sp. dan Selaginella
sp.
Equisetophyta,
sering disebut dengan paku ekor kuda. Disetiap ujung batang terdapat strobilus,
yang membuatnya tampak seperti ekor kuda.
Pterophyta,
paku jenis ini banyak tumbuh di daerah tropis maupun subtropis. Tumbuhan paku
jenis Pterophyta mempunyai jenis daun yang paling besar jika dibandingkan
dengan tumbuhan paku pada divisi lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar